Salam jumpa kembali sobat blogger, masih ingat dengan postingan saya sebelumnya tentang IP Address? Jika belum, silahkan dibaca-baca dulu ya disini. Ok, kita lanjutkan pembahasan di artikel ini sesuai judul diatas ya, yaitu tentang habisnya IPv4 yang selalu menjadi perbincangan di tengah-tengah teman-teman network engineer. Sebetulnya, ini bukan topik yang baru namun hanya untuk menambah wawasan kita, tidak ada salahnya kalau kita bahas lagi dan lagi.
Vint Cerf |
Pada awal diperkenalkannya IPv4 sebagai pengalamatan internet, tidak pernah kita bayangkan bahwa internet akan berkembang menjadi sepesat ini. Dr. Vinton Gray Cerf atau yang dijuluki bapak internet dunia, yang saat ini menjabat sebagai Vice-President Google, dimana pada tahun 1977 beliau membuat sebuah web protokol IPv4 yang dapat menghubungkan komputer secara global sebagai eksperimen ketika beliau bekerja di Departement Pertahanan AS merasa bersalah karana 4,3 miliar IPv4 yang beliau buat kini sudah hampir habis. Vint Cerf mengatakan bahwa semua itu adalah kesalahannya yang ia buat di tahun 1977. Ia beralasan, saat menemukan web pertama kali dirinya hanya mencoba-coba dan tidak pernah membayangkan internet akan berkembang sepesat ini. Demikian yang dikutip dari The Straights Time, (21/1/2011). Cerf juga mengatakan kalau alamat IP di dunia akan habis dalam hitungan beberapa pekan ke depan.
Ternyata....habisnya IPv4 di IANA jauh lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, berikut datanya:
- 2009 = diperkirakan IANA akan kehabisan IP pada pertengahan 2012
- 2010 = diperkirakan IANA akan kehabisan IP pada pertengahan 2011
- IANA kehabisan blok IP yang dapat dialokasikan ke RIR pada 3 februari 2011
- APNIC tinggal memiliki 1 buah blok /8 pada 15 april 2011
Faktor penyabab habisnya IPv4
- Seluruh perangkat komunikasi saat ini berbasis IP.
- Saat ini para provider memberikan layanan Broadband, di mana pengguna akan selalu terhubung dengan sentral tidak seperti pada layanan dial-up.
- Pengguna internet bertambah dengan pesat, terutama di negara berkembang.
- Pada awalnya, banyak perusahaan yang mendapatkan blok IP /8 (Class A) atau /16 (Class B) sehingga pemakaian IPv4 kurang efisien.
- Dengan ditemukannya teknologi virtualisasi, maka dalam satu perangkat seolah-olah terdapat beberapa mesin yang masing-masing mendapatkan IP address sendiri.
Terus gimana ini kalau IPv4 sampai habis? Untungnya saat ini sudah dikembangkan IPv6 dengan teknologi terbaru dan di klaim dapat menampung jumlah IP lebih banyak dari pada IPv4. Akan kita lanjut pembahasannya tentang IPv6 di artikel selanjutnya ya, Insya Allah
Comments
Post a Comment
Komentar spam, menyertakan link aktif dan alamat blog tidak akan muncul. Tidak semua pertanyaan sempat atau bisa dijawab. Thanks for visiting and the comment :)